Menutup kuartal ketiga tahun 2024, sejumlah perusahaan yang dimiliki konglomerat Indonesia berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang ciamik.
Tak hanya mampu mempertahankan posisi di jajaran indeks LQ45, perusahaan-perusahaan ini juga mencatatkan laba signifikan yang mencerminkan pengelolaan bisnis yang efisien dan strategi ekspansi yang cermat.
Dalam data terbaru, sepuluh perusahaan konglomerat mencatatkan laba tertinggi hingga September 2024. Berikut daftarnya : .
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), yang dimiliki oleh Grup Djarum, mencatatkan laba bersih sebesar Rp41,07 triliun hingga September 2024.
Grup Djarum, yang didirikan oleh Michael Hartono dan Budi Hartono, telah lama dikenal sebagai salah satu konglomerat terbesar di Indonesia. Dominasi BBCA di sektor perbankan tercermin dari kemampuan perusahaan menjaga pertumbuhan laba yang solid sebesar 12,78% dibandingkan tahun sebelumnya.
Selanjutnya, PT Astra International Tbk (ASII), yang merupakan bagian dari warisan William Soeryadjaya, mencatat laba bersih sebesar Rp25,85 triliun, tumbuh tipis sebesar 0,63% secara tahunan.
Astra adalah salah satu grup usaha terbesar yang bergerak di sektor otomotif, agribisnis, dan infrastruktur. Kendati pertumbuhan labanya melambat, peran Astra sebagai pilar ekonomi tetap signifikan, terutama melalui kontribusinya di sektor transportasi dan manufaktur.
Grup Salim juga menunjukkan kekuatan melalui PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). INDF, dengan laba bersih Rp8,76 triliun naik 23,69% secara year-on-year (yoy), dan ICBP, dengan laba Rp8,15 triliun naik 15,43% secara yoy, membuktikan ketangguhannya di sektor konsumsi.
Sementara itu, Garibaldi “Boy” Thohir, salah satu tokoh terkemuka di sektor energi, memimpin PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR).
Meskipun laba ADRO turun 5,10% menjadi Rp17,91 triliun,namun ADMR berhasil mencatatkan pertumbuhan laba luar biasa sebesar 29,97% secara tahunan menjadi Rp5,043 miliar.
Thohir dikenal sebagai salah satu pengusaha sukses yang fokus pada pengembangan energi berkelanjutan, khususnya melalui tambang batu bara dan mineral.
Grup Djarum juga hadir kembali dengan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), yang mencatatkan laba bersih Rp2,45 triliun, tumbuh tipis 0,89%. Perusahaan ini memegang peran vital dalam infrastruktur telekomunikasi, mendukung perkembangan digital di Indonesia.
Tidak ketinggalan, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), yang dikenal sebagai operator Alfamart, mencatatkan laba bersih Rp2,40 triliun naik 9,52% secara yoy.
Djoko Susanto, pengusaha di balik Alfamart, telah menjadikan jaringan minimarket ini sebagai salah satu yang terbesar di Indonesia, dengan penetrasi yang kuat di kota besar hingga pelosok desa.
Melalui pengelolaan strategis oleh para konglomerat ini, perusahaan-perusahaan tersebut tidak hanya mencatatkan laba tinggi, tetapi juga menjadi pilar ekonomi yang mendukung lapangan kerja dan pertumbuhan sektor terkait.