6 Manfaat Kesehatan Daun Kelor yang Sudah Terbukti Ilmiah

Daun Kelor. (Dok. LPEI)

Moringa oleifera adalah pohon berukuran cukup besar yang berasal dari India Utara. Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan sebutan pohon kelor atau daun kelor.

Hampir semua bagian pohon ini dimakan atau digunakan sebagai bahan dalam pengobatan herbal tradisional. Tanaman ini sangat kaya akan antioksidan yang sehat dan senyawa tanaman bioaktif. Meski begitu, sejauh ini, para ilmuwan baru menyelidiki sebagian kecil dari sekian banyak manfaat kesehatan yang diketahui.

Berikut adalah 6 manfaat kesehatan dari daun kelor yang didukung oleh penelitian ilmiah melansir Healthline.

1. Bergizi

Daun kelor merupakan sumber vitamin dan mineral yang sangat baik. Satu cangkir daun segar yang dicincang (21 gram) mengandung

– Protein: 2 gram

– Vitamin B6: 19% dari RDA (Recommended Dietary Allowance/Angka Kecukupan Gizi yang Direkomendasikan)

– Vitamin C: 12% dari RDA

– Zat besi: 11% dari RDA

– Riboflavin (B2): 11% dari RDA

– Vitamin A (dari beta-karoten): 9% dari RDA

– Magnesium: 8% dari RDA

Namun, ada satu kelemahan dari daun ini yakni dapat mengandung antinutrisi tingkat tinggi, yang dapat mengurangi penyerapan mineral dan protein.

2. Kaya akan antioksidan

Antioksidan adalah senyawa yang bekerja melawan radikal bebas dalam tubuh. Tingkat radikal bebas yang tinggi dapat menyebabkan stres oksidatif, yang dikaitkan dengan penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Beberapa senyawa tanaman antioksidan telah ditemukan dalam daun kelor.

Selain vitamin C dan beta-karoten, senyawa ini meliputi:

– Quercetin: Antioksidan kuat ini dapat membantu menurunkan tekanan darah.

– Asam klorogenat: Asam klorogenat, yang juga ditemukan dalam jumlah tinggi dalam kopi, dapat membantu menyeimbangkan kadar gula darah setelah makan.

Satu penelitian pada wanita menemukan bahwa mengonsumsi 1,5 sendok teh (7 gram) bubuk daun moringa setiap hari selama tiga bulan secara signifikan meningkatkan kadar antioksidan dalam darah.

Ekstrak daun kelor juga dapat digunakan sebagai bahan pengawet makanan. Ekstrak ini meningkatkan masa simpan daging dengan mengurangi oksidasi.

3. Menurunkan kadar gula darah

Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa daun kelor dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Namun, sebagian besar bukti didasarkan pada penelitian pada hewan. Hanya ada sedikit penelitian berbasis manusia, dan umumnya berkualitas rendah.

Satu penelitian pada 30 wanita menunjukkan bahwa mengonsumsi 1,5 sendok teh (7 gram) bubuk daun kelor setiap hari selama tiga bulan mengurangi kadar gula darah puasa rata-rata sebesar 13,5%.

Studi kecil lain yang melibatkan enam orang penderita diabetes menemukan bahwa menambahkan 50 gram daun kelor ke dalam makanan dapat mengurangi kenaikan gula darah hingga 21%.

Para ilmuwan percaya bahwa efek ini disebabkan oleh senyawa tanaman seperti isothiocyanate.

4. Mengurangi peradangan

Peradangan adalah respons alami tubuh terhadap infeksi atau cedera. Peradangan adalah mekanisme perlindungan yang penting tetapi dapat menjadi masalah kesehatan utama jika terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama.

Faktanya, peradangan yang berkelanjutan dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker.

Sebagian besar buah, sayuran, herbal, dan rempah utuh memiliki sifat antiperadangan. Namun, tingkat manfaatnya bergantung pada jenis dan jumlah senyawa antiperadangan yang dikandungnya.

Para ilmuwan percaya bahwa isothiosianat adalah senyawa antiperadangan utama dalam tanaman kelor. Namun sejauh ini, penelitian terbatas pada penelitian tabung reaksi dan hewan. Masih harus dilihat apakah daun kelor memiliki efek antiperadangan yang sama pada manusia.

5. Turunkan kolesterol

Kolesterol tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Untungnya, banyak makanan nabati yang dapat menurunkan kolesterol secara efektif. Makanan ini termasuk biji rami, gandum, dan kacang almond.

Baik penelitian pada hewan maupun manusia telah menunjukkan bahwa daun kelor mungkin memiliki efek penurunan kolesterol yang serupa.

6. Melindungi dari keracunan arsenik

Kontaminasi arsenik pada makanan dan air merupakan masalah di banyak bagian dunia. Jenis beras tertentu mungkin mengandung kadar yang sangat tinggi.

Paparan jangka panjang terhadap kadar arsenik yang tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan seiring berjalannya waktu.

Misalnya, penelitian telah mengaitkan paparan jangka panjang dengan peningkatan risiko kanker dan penyakit jantung.

Menariknya, beberapa penelitian pada tikus dan mencit telah menunjukkan bahwa daun dan biji Moringa oleifera dapat melindungi dari beberapa efek keracunan arsenik. Hasil ini menjanjikan, tetapi belum diketahui apakah ini juga berlaku untuk manusia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*