
Presiden RI Prabowo Subianto menggelar rapat internal terkait kemandirian energi nasional dan subsidi energi di Istana Merdeka, Kamis (31/10/2024). Khususnya berkenaan dengan produksi, pemerintah mau meningkatkan lifting minyak.
Dalam rapat itu dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus Aris Marsudiyanto dan juga Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri.
“Kami membahas beberapa langkah penting dalam rangka meningkatkan lifting, karena kita tahu bahwa cadangan minyak kita yang sudah ada sekitar 301 wilayah kerja, tapi sampai sekarang belum POD (Plan of Development), ini akan kita lakukan,” kata Bahlil saat memberikan keterangan pers, Kamis (31/10/2024).
Bahlil juga mengatakan bahwa saat ini RI memiliki 4.500 sumur yang idle atau sumur yang menganggur. Sehingga pemerintah mau mendorong agar berproduksi. “Ini salah satu program utama Presiden untuk bagaimana bisa terjadi kemandirian energi,” katanya.
Sehingga Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan dirinya bersama Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus diminta untuk berperan aktif mengatasi hambatan teknis yang ada.
“Saya minta bantu dari Pak Aris sebagai Kepala Badan Investigasi Khusus dan Pengendalian Pembangunan untuk bagaimana melakukan percepatan-percepatan di lapangan kalau ada kendala,” kata Bahlil.
Sedangkan terkait subsidi ini, Bahlil menjelaskan rapat itu membahas upaya optimalisasi subsidi energi agar lebih tepat sasaran. Menteri ESDM, yang ditunjuk sebagai ketua tim dalam penggodokan kebijakan ini, menjelaskan bahwa formulasi untuk subsidi energi yang lebih efisien tengah dirancang.
“Kebetulan kami sendiri yang ditunjuk sebagai ketua tim dan dalam waktu kita kita akan melaporkan ke pak presiden untuk kemudian jadi materi/bahan referensi keputusan presiden,” katanya.