
Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) mulai berdampak pada harga emas. Usai pengunduran Joe Biden dari pencalonan presiden, harga emas cenderung turun.
Penyebabnya adalah optimisme pasar Donald Trump yang mewakili Partai Republik bakal mengalahkan Kamala Harris. Wakil Presiden AS maju sebagai calon kandidat pengganti Bide.
Sementara itu, harga emas sempat berada pada level tertinggi sepanjang masa pada 17 Juli 2024. Harganya menyentuh US$2.483,6 per troy ons pada perdagangan intraday.
Namun harga emas tidak mampu bertahan. Bahkan turun sebesar 4% ke level terendah pada 22 Juli 2024 senilai US$2.383,79 per troy ons.
Menurut pasar, jika Trump menjadi presiden dinilai bisa membawa ekonomi AS lebih baik. Bahkan ekonomi akan pulih dan tumbuh lebih cepat, yang akan menjadi kabar buruk bagi pergerakan harga emas.
Awal pemerintahan Trump terdahulu, suku bunga The Fed berada di angka 0,50%-0,75%. Puncaknya berada di angka 2,25-2,50% terjadi pada Desember 2018-Juni 2019.
Suku bunga yang tinggi terjadi saat inflasi menyentuh angka 2,7% per tahun.Ini terjadi pada Februari 2017 hingga Juli 2018.
Oleh karena itu suku bunga dinaikkan cukup signifikan dan waktu singkat. Kemudian Maret 2020 saat awal pandemi, suku bunga menurun cukup rendah 0,00-0,25%.
Selama pemerintahan Trump 2017-2021, produk domestik bruto (PDB) negara tersebut tumbuh 6,8%. Bahkan saat pandemi memaksa ekonomi mengalami resesi tajam.
Ekonomi kembali pulih dengan cepat dengan stimulus triliunan dolar. Ekonomi AS juga kembali tumbuh saat Trump meninggalkan posisi presiden.
Inflasi juga cenderung terkendali dan rendah saat itu, dengan posisi tertinggi 3% pada Juni/Juli 2018. Selain itu tingkat pengangguran rendah saat Trump menjadi presiden pada akhir 2019 sebesar 3,5%.