Lembaga Keuangan Mikro (LKM) diarahkan untuk terus mengembangkan penyaluranpembiayaan bagi para masyarakat di pedesaan yang tak tersentuh teknologi. Untuk itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong berbagai target bagi industri ini.
Saat ini, menurut data OJK, terdapat 253 LKM di seluruh Indonesia. Sementara aset industri sendiri telah tumbuh 9,73% menjadi Rp 1,64 triliun.
Meski asetnya masih kecil dibanding lembaga keuangan lainnya, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman menjelaskan, LKM memiliki sasaran segmentasi sendiri.
“Dia berbasiskan kelompok ibu-ibu, para petani kemudian para pedagang yang betul-betul mengandalkan pinjaman-pinjaman yang sangat-sangat kecil, misal Rp200.000-Rp20.000 tapi mereka ini sangat loyal,” ungkap Agusman, dalam Konferensi Pers, di Jakarta, Senin, (25/11/2024).
Melihat gambaran tersebut, Agusman mengatakan, pihaknya telah menetapkan peta jalan pengembangan LKM 2024-2028. Nantinya, realisasi road map ini akan dilakukan dalam tiga fase utama.
“Untuk fase pertama, OJK akan mendorong industri untuk melakukan penguatan fondasi dan konsolidasi. Hal ini pun akan dilaksanakan pada tahun 2024-2025,” kata dia.
Sementara itu, untuk fase kedua, OJK bersama industri berniat untuk menciptakan momentum. Kegiatan ini diharapkan bisa berjalan di tahun 2026 dan 2027.
Lalu, di tahun 2028, LKM diharapkan bisa bertumbuh. Hal ini termasuk dalam peningkatan jumlah dan kualitas konsumen.