Ini Tanda-Tanda Seseorang Sudah Tertular Virus Mpox

Monkeypox, Anggota Keluarga Orthopox Virus, adalah infeksi yang secara tidak sengaja menular ke manusia karena kemiripannya dengan virus cacar. (Universal Images Group via Getty/BSIP)
Foto: Monkeypox atau Mpox (Universal Images Group via Getty/BSIP)

Mpox, atau yang dulu dikenal dengan monkeypox (cacar monyet), telah menjadi ancaman kesehatan global baru. Para peneliti baru-baru ini menemukan bahwa virus Mpox bermutasi lebih cepat daripada yang diperkirakan.�

Mpox merupakan penyakit zoonosis, yang berarti penyakit ini ditularkan dari hewan ke manusia. Meskipun MPXV (virus penyebab Mpox) pertama kali ditemukan pada monyet yang dipelihara untuk penelitian di Kongi, mereka bukanlah reservoir utama atau satu-satunya virus tersebut. Hewan pengerat, termasuk bajing dan tikus kantong Gambia, diyakini sebagai reservoir MPXV.

Lalu, apa tanda-tanda seseorang sudah tertular Mpox?

Perlu diketahui, Mpox terutama menyebar melalui kontak langsung dengan ruam, koreng, atau cairan tubuh penderita. Virus ini juga dapat menyebar secara kongenital, atau dengan menggunakan benda dan permukaan yang telah digunakan oleh penderita. Namun, bersenggolan dengan seseorang atau mencoba pakaian di toko memiliki risiko yang rendah.

Pada Mpox, perlu waktu hingga 3 minggu setelah terpapar MPXV untuk timbulnya gejala. Meskipun bervariasi pada setiap kasus, gejalanya mungkin mirip dengan gejala COVID-19 selama tahap awal infeksi (misalnya, demam, sakit kepala, menggigil).

Secara klinis, Mpox berbeda dari COVID-19 karena ditandai dengan munculnya ruam, yang dapat terasa nyeri dan gatal, dan cenderung menyebar ke wajah dan alat kelamin.

Tingkat keparahan Mpox juga bergantung usia (anak kecil lebih mungkin mengalami penyakit parah), akses ke perawatan medis dan vaksin, serta status kesehatan (misalnya, orang dengan HIV memiliki risiko lebih tinggi terkena Mpox parah).

Hingga saat ini, satu-satunya alat diagnosis Mpox adalah pengujian konfirmasi melalui PCR cairan dari pustula atau kerak kering dari lesi berkeropeng. Sampel harus dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Tak seperti Covid, saat ini tidak ada pilihan untuk pengujian di rumah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*