Istana Bhre Wengker Digali, Peneliti Ungkap Fakta Mengejutkan

5 Kerangka Manusia Ditemukan saat Ekskavasi Istana Bhre Wengker di Mojokerto. (Dok. Detikcom/Enggran Eko Budianto)

Peneliti menemukan 5 kerangka manusia yang dikubur dengan posisi tak lazim saat melakukan ekskavasi Istana Bhre Wengker di Desa Kumiltir, Jatirejo, Mojokerto.�

Adapun posisi yang dimaksud adalah tengkurap dengan wajah menghadap ke tanah. Kedua tangan jasad dilipat di depan dada. 

“Semuanya (dikubur) tengkurap dengan kedua tangan terlipat di depan dada. Posisi kepala lurus menghadap ke bawah. Bukan sesuatu yang normal,” kata Tenaga Ahli Paleoantropologi dari Departemen Antropologi Fisip Unair, Delta Bayu Murti, dikutip dari detikJatim, Jumat (11/10/2024).

Kelima kerangka manusia tersebut ditemukan di bagian timur sektor atau reruntuhan Istana Bhre Wengker dengan kedalaman sekitar 1 meter dari permukaan tanah saat ini.

Semuanya dikubur secara berjajar dan rapi dari barat ke timur. Hanya 1 kerangka yang ditemukan di sebelah selatan 4 kerangka lainnya. 

“Mereka dikuburnya berjajar rapi dengan niat dikubur dengan baik-baik, masih dihormati. Kalau korban perang, genosida, model kubur massal biasanya tumpukan,” Delta menjelaskan.

Lebih lanjut, Delta mengatakan cara penguburan 5 jasad manusia itu mirip seperti kebudayaan di Eropa.

“Konteks kubur tengkurap ada di Eropa. Kalau literasi yang diperoleh Prof Tutik, ada di sekitar Asia Tenggara, tapi tidak banyak yang seperti ini. Kemudian rata-rata tradisi kubur seperti ini konteksnya prasejarah,” ia menjelaskan.

Delta mengatakan pihaknya akan meneliti lebih jauh ada atau tidaknya kaitan Istana Bhre Wengker atau Istana timur Majapahit dengan 5 kerangka manusia ini.

Peneliti akan melakukan uji karbon 14 terhadap sampel tulang untuk mengungkap mereka berasal dari tahun berapa. Untuk itu, peneliti telah mengambil sampel tulang dengan kepadatan baik dan mengandung kolagen.

Selanjutnya, sampel akan dikirim ke Universitas Nasional Australia atau Universitas Nasional Tokyo. Bahkan, tes DNA juga akan dilakukan terhadap 5 kerangka manusia. Pihaknya akan mengambil sampel dari tulang petrosa setiap jasad.

“Tes DNA penting dilakukan untuk mengetahui 5 kerangka ini mempunyai ikatan keluarga. Juga untuk melacak apakah generasi yang tinggal di sekitar sini berkaitan dengan mereka. Kalau ada yang berkoneksi dengan mereka, artinya anak turun mereka nyebar di sini,” ia menuturkan.

https://cambodianyouth.org/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*