Jangan Tertipu, Ini Cara Bedakan Video Hasil Editan AI di YouTube

FILE - This March 20, 2018 file photo shows the YouTube app on an iPad in Baltimore. YouTube says it will turn off comments on most videos that feature kids. The change comes after advertisers began boycotting the site last week in response to inappropriate comments made on videos of minors. (AP Photo/Patrick Semansky, File)

Menjamurnya konten deepfake membawa kekhawatiran akan penyebaran disinformasi yang masif di internet. Deepfake merupakan konten visual hasil modifikasi sistem kecerdasan buatan (AI).

Raksasa teknologi berlomba-lomba mengembangkan sistem AI untuk tujuan positif, yakni membantu aktivitas manusia. Namun, tak bisa dipungkiri ada oknum-oknum jahat yang memanfaatkan AI untuk hal negatif.

Misalnya, menyebarkan konten deepfake yang memicu polarisasi, konflik, dan ujaran kebencian. Padahal, deepfake bisa dimanfaatkan untuk mendemokratisasi ide dan kreativitas yang positif.

Untuk membedakan video hasil editan AI atau ‘deepfake’, YouTube membuat label dan watermarks khusus pada platformnya. Dengan begitu, pengguna tak akan tertipu dengan mengira konten tersebut merupakan kejadian asli.

YouTube menambahkan fitur video AI-generatif baru yang memudahkan kreator konten membuat video di Shorts. Platfrom tersebut mengumumkan model AI Google Veo 2 sudah diintegrasikan untuk pengguna YouTube melalui fitur eksperimental Dream Screen.

Dream Screen sudah diperkenalkan sejak September 2023. Fitur ini bisa membuat gambar dan video untuk konten Shorts berbasis perintah deskripsi teks. Namun, sebelumnya fitur ini terbatas untuk pengaplikasian pada latar green screen virtual.

Kini, pengguna bisa membuat klip video yang berdiri sendiri untuk diunggah ke Shorts, dikutip dari TheVerge, Jumat (14/2/2025).

Untuk mengakses fitur itu, pengguna Dream Screen perlu membuka kamera Shorts, lalu bukan media picker, dan tekan opsi ‘Create’ di sisi atas. Selanjutnya, pengguna bisa memasukkan perintah teks dan memilih gaya, lensa, efek sinematik, serta durasi video.

Sebagai langkah awal, fitur ini tersedia untuk pengguna di Amerika Serikat (AS), Kanada, Australia, dan Selandia Baru. YouTube mengatakan rencananya fitur ini akan diperluas ke lebih banyak negara di masa depan. Kita tunggu saja!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*