
Perdana Menteri (PM) Rumania Marcel Ciolacu mengatakan akan memboikot upacara penutupan Olimpiade Paris. Boikot ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap insiden kontroversial yang terjadi saat final senam lantai putri di mana atlet Rumania gagal meraih medali perunggu, Senin (5/8).
Melansir AP News, atlet senam Rumania bernama Ana Barbosu awalnya sempat merayakan keberhasilannya meraih medali perunggu. Namun, kegembiraan itu berubah menjadi kekecewaan ketika tim Amerika Serikat (AS) mengajukan banding atas skor Jordan Chiles.
Hasil penyelidikan tersebut menghasilkan penambahan poin 0,1 untuk Chiles. Koreksi poin ini cukup untuk menggagalkan mimpi Barbosu untuk naik ke podium Olimpiade.
“Saya memutuskan untuk tidak menghadiri upacara penutupan Olimpiade Paris, menyusul situasi skandal di cabang senam, di mana atlet kami diperlakukan dengan cara yang benar-benar tidak terhormat,” kata Ciolacu dalam sebuah posting Facebook, Selasa (6/8).
“Mencabut medali yang diperoleh untuk kerja jujur atas dasar banding. Sama sekali tidak dapat diterima,” tambahnya.
Tak cuma Barbosu, atlet Rumania lainnya, Sabrina Maneca- Voinea, juga tergeser ke posisi kelima akibat perubahan skor Chiles.
Insiden ini berdampak besar bagi Barbosu. Ia terlihat menjatuhkan bendera Rumania yang dipegangnya dan berjalan keluar arena dengan berlinang air mata setelah melihat perubahan skor di papan nilai.
Kritik juga datang dari legenda senam Romania, Nadia Comaneci. Dalam akun X nya ia mengecam skandal tersebut.
“Saya tidak percaya kita mempermainkan kesehatan mental dan emosi atlet seperti ini,” kata Comaneci.