
Presiden Tunisia Kais Saied pada Minggu (25/8/2024) mengumumkan perombakan kabinet besar-besaran yang melibatkan 19 menteri, termasuk untuk posisi pertahanan, urusan luar negeri, dan ekonomi, menjelang pemilihan presiden yang akan berlangsung pada 6 Oktober mendatang.
Dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir Reuters, kepresidenan mengungkapkan bahwa Khaled Shili akan menjabat sebagai menteri pertahanan yang baru, sementara Mohamed Ali Nafti akan menjadi menteri luar negeri.
Sebelumnya, Saied telah memecat Perdana Menteri Ahmed Hachani awal bulan ini dan menggantikannya dengan Kamel Maddouri, menteri urusan sosial.
Para menteri keuangan, kehakiman, dan dalam negeri tetap mempertahankan posisi mereka.
Perombakan kabinet ini dilakukan di tengah krisis keuangan dan ketidakpuasan yang meluas akibat pemadaman listrik dan air yang berulang di banyak bagian negara, serta kekurangan beberapa barang dan obat-obatan.
Langkah ini kemungkinan dimaksudkan untuk menyuntikkan darah baru dan menarik pemilih.
Kais Saied, yang memperkuat kekuasaannya pada tahun 2021 setelah membubarkan parlemen terpilih, akan mencalonkan diri kembali dalam pemilihan presiden mendatang melawan dua kandidat lainnya.
Partai oposisi Tunisia dan kelompok hak asasi manusia menuduh pihak berwenang menggunakan “pembatasan sewenang-wenang” dan intimidasi untuk mengecualikan pesaing dari perlombaan pemilihan, yang diduga untuk membuka jalan bagi terpilihnya kembali Saied.