Perang Dagang Trump Makan Korban Baru: Singapura

Pertemuan Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong di Istana Merdeka, Jakarta, Indonesia, 6/11/2024. REUTERS/Willy Kurniawan

Sejumlah negara dunia tengah bersiap untuk mencegah dampak dari potensi perang dagang yang dicanangkan Presiden baru Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap China. Terbaru, Singapura menyatakan pembacaannya pada potensi perang dagang tersebut.

Dalam sebuah pidato anggaran di parlemen, Perdana Menteri (PM) Singapura Lawrence Wong menyebut Singapura akan merasakan dampak dari meningkatnya ketegangan global dengan pertumbuhan ekonomi yang akan melambat tahun ini.

Menurut Wong, baik AS dan China terkunci dalam persaingan untuk supremasi. Hal ini membuat kedua negara siap untuk mengambil tindakan yang lebih tegas untuk memajukan kepentingan mereka.

“Semua tekanan ini akan membentuk kembali ekonomi global dan meredam prospek pertumbuhan global. Sebagai ekonomi kecil dan terbuka, kita akan merasakan dampaknya,” kata Wong dikutip Reuters.

PDB Singapura meningkat menjadi 4,4% pada tahun 2024 dari 1,8% yang direvisi pada tahun 2023. Namun kementerian perdagangan memperkirakan pertumbuhan pada tahun 2025 akan menurun menjadi 1,0% hingga 3,0%, perkiraan yang ditegaskan kembali Wong pada hari Selasa.

Anggaran tersebut diperkirakan akan berfokus pada masalah biaya hidup dan ketenagakerjaan saat Singapura menuju pemilu yang didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat dan inflasi yang rendah sambil menghadapi ketidakpastian atas kebijakan perdagangan AS.

Sementara itu, Trump telah menjatuhkan tarif 10% untuk barang-barang asal China yang masuk ke Negeri Paman Sam. Hal ini sebagai upaya untuk menyeimbangkan neraca perdagangan Washington dengan Beijing, di mana hingga saat ini AS mengalami defisit perdagangan dengan China.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*