Raksasa Nikel RI Ini Punya 3 Pembangkit Air, Kapasitasnya 365 MW

Kegiatan operasi smelter nikel PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. (CNBC Indonesia/Lucky Leonard Leatemia)
Foto: Kegiatan operasi smelter nikel PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. (CNBC Indonesia/Lucky Leonard Leatemia)

Raksasa tambang PT Vale Indonesia Tbk (INCO) ternyata memiliki 3 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), yang digunakan untuk operasional energi fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel milik perusahaan.

Presiden Direktur INCO, Febriany Eddy mengungkapkan, bahwa saat ini pihaknya sudah membangun hingga 3 PLTA dengan kapasitas 365 Mega Watt (MW) untuk menghasilkan listrik pada pabrik nikel milik perusahaan.

“Jadi yang terakhir itu 2011. Kita punya 365 MW,” jelas Febriany kepada CNBC Indonesia dalam program Mining Zone, dikutip Jumat (23/8/2024).

Febriany mengungkapkan, bahwa sumber energi air yang dimanfaatkan oleh perusahaan bahkan sudah digunakan sejak perusahaan beroperasi di Indonesia tahun 1978.

Rinciannya: Pertama, yang dibangun oleh perusahaan adalah pada tahun 1978, dilanjut dengan PLTA kedua pada tahun 1999, dan yang paling baru, PLTA milik perusahaan dibangun pada tahun 2011 lalu.

Dengan adanya 3 PLTA itu, Febriany menyebut, saat ini perusahaan sudah tidak lagi menggunakan batu bara sebagai pembangkit listrik lantaran. “Ya, di PT Vale, kita kan proses peleburan kita sudah 100% PLTA. Jadi, kita termasuk yang karbon intensitasnya paling rendah,” papar Febriany.

Tidak hanya untuk mengaliri listrik smelter nikel milik INCO, Febriany klaim listrik dari PLTA milik perusahaan tersebut juga berkontribusi untuk melistriki penduduk sekitar pabrik hingga 10,7 MW. “Dari 365 (MW) ini, 10,7 (MW) kita donasikan ke masyarakat untuk listrik di sana, sisanya dipakai untuk pabrik,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*