Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan virus Monkeypox/Mpox atau cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pun telah memberikan himbauan ketat untuk mencegah meluasnya penularan Mpox di Tanah Air.
Mpox adalah salah satu spesies virus cacar, seperti cacar air dan cacar sapi, yang ditandai dengan ruam yang diikuti dengan benjolan yang muncul di kulit. Pada cacar air, lenting-lenting tersebut kemudian terisi dengan cairan dan akhirnya berkeropeng.
Adapun gejala-gejala lain bagi yang terinfeksi antara lain mencakup demam, nyeri tubuh, lemah, sakit kepala dan ruam.
Virus ini juga terdeteksi sudah masuk ke Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat total ada 88 kasus konfirmasi mpox sejak 2022 hingga Agustus 2024.
Berdasarkan laporan “Technical Report Mpox di Indonesia Tahun 2023” yang diterbitkan Kemenkes pada 2024, gejala Mpox pada kasus konfirmasi yang paling banyak dilaporkan, antara lain lesi, diikuti oleh demam, ruam, dan limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening).
Sementara itu, durasi kesembuhan pasien Mpox bervariasi mulai dari 2-4 minggu. Periode lama sakit paling singkat adalah 14 hari dari timbulnya gejala pertama.
Untuk mencegah penularan Mpox, masyarakat diimbau untuk membatasi kontak dengan suspek atau orang yang sudah terkonfirmasi Mpox. Berikut adalah cara pencegahan penularan Mpox menurut Kemenkes.
- Mpox juga bisa menular saat berhubungan seksual.
- Orang yang berhubungan seks dengan banyak pasangan dan berganti-ganti, berisiko tinggi tertular mpox. Kelompok risiko utama adalah laki-laki yang melakukan seks dengan sejenis.
- Jangan berhubungan seks dengan pasangan yang menunjukkan gejala mpox seperti ruam bernanah di kulit
- Dianjurkan untuk menggunakan masker medis apabila tubuh kurang sehat
- Jika mengalami gejalampox seperti muncul ruam bernanah, atau keropeng di kulit:
- Segera periksakan diri ke puskesmas, klinik, atau rumah sakit
- Jangan melakukan kegiatan di luar rumah dan hindari kerumunan